Mengenal Sandwich Generation, Pengertian dan Penyebab

Beberapa waktu yang lalu, pembahasan mengenai generasi sandwich atau apa itu sandwich generation ramai dibicarakan oleh publik.

Saat seseorang adalah sandwich generation, maka orang itu harus bekerja tidak hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk memenuhi kebutuhan orang banyak.
Dikutip dari laman psychology.binus.ac.id, awalnya ungkapan sandwich generation digunakan untuk menggambarkan wanita yang berusia 30 hingga 40 tahun dan situasinya seperti terjepit di antara pasangan, anak-anak, orang tua dan majikan.

Apa Itu Sandwich Generation?

Berikut adalah mengenai pengertian dan apa itu sandwich generation yang saat ini menghadapi berbagai tantangan yang semakin berat.
Pengertian Sandwich Generation
Sandwich generation adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelompok individu yang berada di tengah-tengah dua generasi, yaitu merawat anak-anak mereka yang masih muda serta orang tua mereka yang sudah lanjut usia secara bersamaan.
Istilah ini mencerminkan posisi mereka yang terjepit di antara dua tanggung jawab besar, seperti selembar daging di antara dua lapis roti dalam sebuah sandwich.

Kondisi ini umumnya dialami oleh individu yang berusia 30 hingga 50 tahun, meskipun bisa juga terjadi pada usia lainnya tergantung pada keadaan keluarga masing-masing.

Faktor Penyebab Munculnya Sandwich Generation

Peningkatan Usia Harapan Hidup: Dengan meningkatnya usia harapan hidup, orang tua hidup lebih lama dan mungkin memerlukan perawatan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Keterlambatan Memiliki Anak: Banyak orang yang menunda memiliki anak hingga usia yang lebih tua karena alasan karier atau pendidikan, yang menyebabkan mereka masih merawat anak-anak di saat orang tua mereka sudah lanjut usia.

Krisis Ekonomi: Keadaan ekonomi yang tidak stabil dapat membuat generasi muda bergantung lebih lama pada orang tua mereka, sementara generasi yang lebih tua mungkin juga memerlukan dukungan finansial.

 

Dampak Sandwich Generation

Penguatan Ikatan Keluarga: Situasi ini bisa mempererat hubungan keluarga karena adanya kerja sama dalam merawat dua generasi yang berbeda.

Pembelajaran dan Pengalaman: Individu dalam sandwich generation dapat memperoleh pengalaman berharga dalam manajemen waktu dan stres serta keterampilan perawatan.

  • Dampak Negatif
    Stres dan Kesehatan Mental: Beban ganda merawat anak dan orang tua bisa menyebabkan stres yang signifikan, kelelahan, dan bahkan depresi.

Masalah Keuangan: Biaya yang diperlukan untuk merawat kedua generasi bisa sangat tinggi, menyebabkan tekanan finansial.

Kehilangan Waktu Pribadi: Individu sering kali kehilangan waktu untuk diri sendiri, yang dapat berdampak pada kualitas hidup dan kesejahteraan pribadi.

Dampak Karier Kesulitan dalam menyeimbangkan antara tanggung jawab keluarga dan pekerjaan dapat menghambat perkembangan karier atau menyebabkan kehilangan pekerjaan.

Dampak Mendalam pada Kehidupan Pribadi

  • Dampak Psikologis Beban tanggung jawab yang berat seringkali menyebabkan stres yang berkepanjangan dan masalah kesehatan mental. Individu dalam sandwich generation mungkin merasa terbebani dengan tanggung jawab yang tidak ada habisnya, menyebabkan kelelahan emosional dan fisik. Gejala umum yang muncul termasuk kecemasan, depresi, insomnia, dan kelelahan kronis. Mereka mungkin juga merasa terisolasi karena kurangnya waktu untuk bersosialisasi atau melakukan aktivitas yang mereka nikmati.
  • Dampak Finansial

Secara finansial, sandwich generation menghadapi tantangan besar. Biaya perawatan anak, pendidikan, dan kebutuhan sehari-hari dapat sangat besar, sementara pada saat yang sama harus menanggung biaya perawatan orang tua, termasuk biaya medis dan tempat tinggal. Tidak jarang individu dalam kelompok ini harus menggunakan tabungan mereka atau bahkan berhutang untuk memenuhi kebutuhan kedua generasi. Hal ini dapat merusak keamanan finansial jangka panjang dan mempengaruhi kemampuan mereka untuk menabung untuk pensiun mereka sendiri.

  • Dampak pada Karier dan Produktivitas
    Karier juga sering kali terdampak oleh tanggung jawab ganda ini. Waktu dan energi yang dibutuhkan untuk merawat keluarga dapat mengurangi produktivitas di tempat kerja, dan seringkali memaksa individu untuk mengurangi jam kerja atau bahkan berhenti bekerja. Hal ini tidak hanya mempengaruhi pendapatan mereka saat ini tetapi juga prospek karier jangka panjang dan peluang untuk kemajuan. Stigma dan kurangnya dukungan dari atasan atau rekan kerja juga dapat menambah tekanan.

Strategi dan Dukungan untuk Mengatasi Tantangan Sandwich Generation
Strategi untuk Mengatasi Tantangan Sandwich Generation

  • Mencari Dukungan: Meminta bantuan dari anggota keluarga lain atau teman, dan mempertimbangkan penggunaan layanan perawatan profesional.
  • Manajemen Waktu: Pada apa itu sandwich generation, strategi mengatur jadwal dengan baik untuk memastikan bahwa waktu untuk diri sendiri tetap ada juga penting
  • Perencanaan Keuangan: Membuat perencanaan keuangan yang matang untuk mengantisipasi biaya perawatan dan kebutuhan mendesak.
  • Menggunakan Teknologi: Memanfaatkan teknologi untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi perawatan, seperti aplikasi pengingat obat atau layanan telemedicine.

Dukungan untuk Mengatasi Tantangan Sandwich Generation

  • Dukungan Keluarga dan Komunitas Mendapatkan dukungan dari keluarga dan komunitas dapat sangat membantu dalam mengurangi beban sandwich generation. Ini bisa berupa dukungan emosional, bantuan fisik, atau bantuan finansial. Misalnya, anggota keluarga yang lain dapat berbagi tugas merawat, atau komunitas dapat menawarkan program dukungan seperti daycare untuk orang tua lanjut usia atau anak-anak. Beberapa organisasi nirlaba juga menawarkan bantuan untuk keluarga yang berada dalam situasi ini.
  • Manajemen Waktu dan Stres Mengembangkan keterampilan manajemen waktu yang efektif sangat penting bagi mereka yang berada dalam sandwich generation. Prioritas yang jelas dan penggunaan alat manajemen waktu seperti kalender dan aplikasi pengingat dapat membantu mengatur jadwal yang sibuk. Selain itu, penting untuk mengenali dan mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, olahraga, atau hobi yang menyenangkan. Menjaga kesehatan mental dan fisik adalah kunci untuk mampu menangani tanggung jawab yang berat.
  •  Perencanaan Keuangan yang Cermat Perencanaan keuangan yang cermat dan strategis dapat membantu mengurangi tekanan finansial. Ini termasuk membuat anggaran yang realistis, menabung untuk keadaan darurat, dan merencanakan pensiun dengan baik. Konsultasi dengan penasihat keuangan profesional dapat memberikan panduan yang berharga dalam mengelola aset dan merencanakan masa depan finansial. Selain itu, mencari tahu tentang asuransi kesehatan dan jaminan sosial yang tersedia untuk orang tua dapat membantu mengurangi biaya medis.
  • Memanfaatkan Teknologi Teknologi dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi sandwich generation. Aplikasi pengingat obat, layanan telemedicine, dan platform komunikasi online dapat membantu mempermudah koordinasi perawatan dan komunikasi dengan tenaga medis. Teknologi juga memungkinkan bekerja dari rumah, yang bisa membantu menyeimbangkan antara pekerjaan dan tanggung jawab keluarga. Selain itu, berbagai alat manajemen keuangan online dapat membantu dalam merencanakan dan mengelola anggaran rumah tangga.
  • Pendidikan dan Kesadaran Meningkatkan kesadaran tentang tantangan yang dihadapi oleh sandwich generation dan menyediakan pendidikan tentang cara menghadapinya dapat membuat perbedaan besar. Program pelatihan dan workshop tentang manajemen stres, perencanaan keuangan, dan keterampilan perawatan dapat memberikan dukungan praktis. Selain itu, kampanye kesadaran publik dapat membantu mengurangi stigma dan mendorong dukungan dari masyarakat luas.

Perkembangan dan Dinamika Sandwich Generation
Sandwich generation bukanlah konsep baru, tetapi telah menjadi lebih menonjol dalam beberapa dekade terakhir seiring dengan perubahan demografis dan sosial yang signifikan di banyak negara.
Faktor-faktor seperti peningkatan harapan hidup, perubahan struktur keluarga, dan dinamika ekonomi telah berkontribusi terhadap semakin banyaknya individu yang menemukan diri mereka dalam peran ini.

  • Peningkatan Usia Harapan Hidup Dalam banyak masyarakat, peningkatan usia harapan hidup berarti bahwa orang tua kini hidup lebih lama daripada generasi sebelumnya. Kemajuan dalam bidang medis, peningkatan akses terhadap perawatan kesehatan, dan gaya hidup yang lebih sehat telah memungkinkan banyak orang untuk hidup hingga usia lanjut. Meskipun ini adalah perkembangan positif, hal ini juga berarti bahwa orang tua mungkin membutuhkan dukungan dan perawatan lebih lama. Dan seringkali pada saat anak-anak mereka sendiri masih dalam masa produktif dan merawat keluarga mereka sendiri.
  • Perubahan Struktur Keluarga Perubahan dalam struktur keluarga juga memainkan peran penting dalam munculnya sandwich generation. Tren seperti menunda pernikahan dan memiliki anak pada usia yang lebih tua telah menciptakan situasi di mana orang dewasa berusia 30-40 tahun sering kali masih merawat anak-anak kecil sementara juga mulai menghadapi kebutuhan perawatan orang tua yang menua. Selain itu, tingkat perceraian yang tinggi dan peningkatan jumlah keluarga dengan orang tua tunggal dapat menambah tekanan pada individu yang sudah berjuang dengan tanggung jawab ganda.
  • Dinamika Ekonomi Keadaan ekonomi global dan lokal juga mempengaruhi dinamika sandwich generation. Krisis ekonomi, resesi, dan ketidakstabilan pasar kerja dapat memperburuk situasi ini. Biaya hidup yang tinggi, termasuk biaya perawatan kesehatan dan pendidikan, dapat membuat tekanan finansial menjadi lebih berat bagi mereka yang berada dalam posisi ini. Selain itu, banyak orang tua yang mungkin tidak memiliki tabungan yang cukup untuk pensiun, sehingga memerlukan dukungan finansial dari anak-anak mereka.

Sandwich generation merupakan fenomena yang semakin umum di era modern ini, dengan banyak individu harus menghadapi tanggung jawab ganda dalam merawat anak-anak dan orang tua mereka.
Di dalam apa itu sandwich generation, meskipun membawa beberapa dampak positif, tantangan yang dihadapi bisa sangat berat dan membutuhkan strategi khusus untuk mengatasinya. (Mey)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *