Rangkuman Materi Pengelola Layanan Operasional PPPK 2024

ngetahui modul Pengelola Layanan Operasional PPPK bisa menolong kontestan dalam menyiapkan uji opsi signifikansi pemaafan karyawan negara Dengan traktat fungsi. uji ini diperuntukkan untuk kontestan yang sudah diumumkan lari opsi administrasi.

modul ini mencangkup pengertian, undang-undang Nomor 25 tahun 2009, kewajiban, sampai kemampuan yang wajib dipunyai oleh kontestan yang mendata selaku Pengelola Layanan Operasional.

Informasi perihal ikhtisar modul Pengelola Layanan Operasional PPPK 2024

diambil dalam novel Modul sah PPPK Non-Guru – instruktur Pertanian 2021-2022 oleh kru Garuda Eduka (2021:3) PPPK adalah Aparat sederhana negeri yang cocok dengan PNS. Dibukanya penyediaan PPPK ini jadi pemecahan untuk kekuatan honorer yang telah beroperasi lama, namun tidak bisa jadi PNS gara-gara bermacam faktor.

Jabatan yang sanggup diisi oleh PPPK salah satunya ialah Pengelola Layanan Operasional. untuk pembaca yang tengah melamar posisi ini sanggup membaca ringkasan modul pengelola layanan operasional PPPK 2024 seterusnya ini.

1. Pengertian Pengelola Layanan Operasional
Pengelola Layanan Operasional merupakan salah satu posisi yang tersedia dalam seleksi PPPK 2024 di beberapa kementerian. Posisi ini memiliki kualifikasi pendidikan minimal adalah lulusan D-IV dan S-1.

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
Posisi ini erat kaitannya dengan undang-undang Nomor 25 tahun 2009 bahwa negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik. Undang-Undang ini mengatur tentang:

Kewajiban penyelenggara pelayanan publik untuk menyediakan sarana pengaduan dan menugaskan pelaksana yang kompeten dalam pengelolaan pengaduan.
Pentingnya membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik.
Perlindungan bagi setiap warga negara dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

3. Tugas Pengelola Layanan Operasional
Secara garis besar, Penata Layanan Operasional bertugas melakukan tata kelola layanan teknis sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. Tugas utamanya mencakup:

Mengumpulkan data tentang aturan dan perundang-undangan yang berlaku, petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis, literatur lain yang relevan, hingga menghimpun dokumen lain yang dibutuhkan.
Menelaah prosedur dan ketentuan yang berlaku sekaligus menyusun data yang diperlukan, lalu mengonsultasikan laporannya kepada pihak atasan.
Menganalisis dan menelaah seluk beluk program kerja, anggaran, hingga laporan. Setelah itu wajib membuat kesimpulan dari hasil telaah tersebut dan melaporkannya kepda pimpinan.
Mengkaji laporan capaian pelaksanaan kegiatan di lingkungan unit kerja, kemudian mengevaluasi data perkembangan kegiatan pelayanan operasional yang hasilnya dapat digunakan dalam penyusunan laporan.
Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai bentuk pertanggungjawaban sekaligus bahan evaluasi.
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, baik lisan maupun tertulis dan mempelajarinya, menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas, lalu melaksanakan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan.

4. Keahlian Pengelola Layanan Operasional
Bagi peserta yang melamar posisi ini di PPPK 2024 harus memiliki keahlian di antaranya yaitu:
Kemampuan mengumpulkan dan menyiapkan data secara akurat.
Kemampuan analisis yang penting untuk menganalisa data dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang valid.
Kemampuan menjalin hubungan personal dan kedinasan.
Kemampuan mengoperasikan komputer.
Itu tadi beberapa materi pengelola layanan operasional PPPK yang bisa peserta gunakan dalam mempersiapkan tes untuk melamar pekerjaan tersebut. Semoga bermanfaat. (MRZ)

Syarat dan Keuntungan Beli Rumah Subsidi Membeli

Membeli rumah tunjangan dapat jadi preferensi guna mendapati permukiman dengan harga terjangkau. rata-rata, harga rumah tunjangan telah didetetapkan serta tidak bakal berganti sepanjang setahun.

Meski begitu, memiliki separuh desakan guna bisa membeli rumah tunjangan. Salah satunya honor maksimalnya Rp 8 juta per bulan. tentang ini dimaksudkan biar orang yang menerima sokongan penguasa berbentuk rumah tunjangan ini pas incaran adalah guna publik bergaji ringan (MBR).

sarana Beli Rumah Subsidi

Perumahan tunjangan terserak di banyak kawasan Indonesia. akan tetapi biar program ini pas incaran, pastinya memiliki desakan terpilih yang mengolah siapa yang bisa membeli rumah tunjangan.

Adapun syarat yang ditentukan bagi masyarakat yang ingin membeli rumah subsidi sebagai berikut:

– Kewarganegaraan
Rumah subsidi hanya bisa dibeli oleh Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Indonesia. Program ini tidak berlaku bagi WNA yang berdomisili di Indonesia, maupun WNI yang berdomisili di luar negeri.

– Usia
Rumah subsidi berhak dibeli oleh mereka yang berumur minimal 21 tahun atau telah menikah.

– Penghasilan
Menurut Keputusan Menteri PUPR No. 242/KPTS/M/2020, program rumah subsidi diperuntukan bagi mereka yang memiliki penghasilan paling tinggi 8 juta per bulan. Adapun penghasilan yang dimaksud dapat bersifat tetap maupun tidak tetap.

– Masa Kerja dan NPWP
Calon pembeli rumah subsidi harus membuktikan bahwa mereka sudah bekerja atau menjalankan usaha minimal 1 tahun lamanya. Calon pembeli juga wajib memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).

– Belum Memiliki Rumah
Penerima atau pasangan belum memiliki rumah dan belum pernah menerima subsidi pemerintah untuk pemilikan rumah.

Dokumen yang Disiapkan
Untuk mengajukan kredit pemilikan rumah subsidi, ada beberapa dokumen yang perlu disiapkan. Dilansir dari laman Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) berikut ini dokumen yang perlu disiapkan,yaitu:

– Form aplikasi kredit
– Fotocopy KTP, KK, Surat Nikah (bagi yang sudah menikah)
– SIUP, TDP, Surat keterangan domisili (untuk non-formal)
– NPWP/SPT/PPh
– Rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir
– Surat pernyataan belum memiliki rumah
– Surat pernyataan belum pernah menerima subsidi perumahan

Keuntungan Rumah Subsidi
Membeli rumah subsidi memiliki beberapa keuntungan, salah satunya harganya yang tetap dan terjangkau. Selain itu, ada beberapa keuntungan lainnya, yaitu:

1. Harga Rumah Lebih Murah
Harga rumah subsidi memang lebih murah dibanding rumah komersil. Hal itu karena mendapat bantuan dari pemerintah. Untuk harga rumahnya bisa cek di sini.

2. DP Ringan
Down payment atau DP atau uang muka yang dibayarkan bisa lebih murah dan terjangkau.

3. Developer Terpercaya
Rumah subsidi merupakan program pemerintah. Pemerintah banyak menjalin kerja sama dengan pengembang yang memiliki track record baik. Tentunya hal ini menguntungkan masyarakat.

4. Bebas PPN
Rumah subsidi tidak perlu membayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Hal ini tentunya bisa meringankan masyarakat untuk memiliki rumah.

5. Masa Tenor Panjang dan Bunga Fixed
Rumah subsidi memiliki masa tenor atau jangka waktu pinjaman yang cukup lama, maksimal 20 tahun. Selain itu, bunga yang dibayarkan juga fixed atau tetap, artinya tidak akan naik meski suku bunga meningkat. Dengan masa tenor yang panjang dan bunga yang tetap maka cicilan yang dibayar per bulan akan tetap.

Itulah syarat dan keuntungan membeli rumah subsidi. Semoga bermanfaat!

Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain. Baik itu berkaitan dengan hukum, konstruksi, pembiayaan dan lainnya, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan kamu via email ke [email protected] dengan subject ‘Tanya detikProperti’, nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.

Kelebihan dan Kekurangan Rumah Subsidi, Harga, Syarat dan Cara Belinya

Mimpi memiliki rumah sendiri sering kali terhambat oleh harga yang tinggi, terutama bagi mereka dengan pendapatan yang terbatas. Namun, untuk memberikan solusi atas masalah tersebut, pemerintah telah menginisiasi program perumahan subsidi untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah. Mari kita menggali lebih dalam tentang perumahan subsidi ini dan memahami perbedaannya dengan rumah non-subsidi, siapa yang berhak mendapatkannya, serta kelebihan dan kekurangannya. Definisi Perumahan Subsidi Perumahan subsidi adalah program pemerintah yang bertujuan menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Biasanya, perumahan ini ditawarkan dengan harga lebih terjangkau daripada harga pasar, dilengkapi dengan berbagai fasilitas, serta mendapatkan bantuan subsidi dari pemerintah. Tujuan utama dari program rumah subsidi ini adalah membantu individu atau keluarga dengan keterbatasan finansial untuk memperoleh hunian layak secara ekonomis.

Mimpi memiliki rumah sendiri sering kali terhambat oleh harga yang tinggi, terutama bagi mereka dengan pendapatan yang terbatas. Namun, untuk memberikan solusi atas masalah tersebut, pemerintah telah menginisiasi program perumahan subsidi untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah. Mari kita menggali lebih dalam tentang perumahan subsidi ini dan memahami perbedaannya dengan rumah non-subsidi, siapa yang berhak mendapatkannya, serta kelebihan dan kekurangannya. Definisi Perumahan Subsidi Perumahan subsidi adalah program pemerintah yang bertujuan menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Biasanya, perumahan ini ditawarkan dengan harga lebih terjangkau daripada harga pasar, dilengkapi dengan berbagai fasilitas, serta mendapatkan bantuan subsidi dari pemerintah. Tujuan utama dari program rumah subsidi ini adalah membantu individu atau keluarga dengan keterbatasan finansial untuk memperoleh hunian layak secara ekonomis.

Perbedaan Perumahan Subsidi dan Non-subsidi Perumahan subsidi memiliki perbedaan signifikan dengan rumah non-subsidi, terutama dalam hal: Harga: Rumah subsidi memiliki harga yang lebih rendah karena mendapat bantuan dana dari pemerintah dan tidak dikenakan PPN. Suku bunga yang diterapkan pun lebih rendah dengan suku bunga flat. Fasilitas: Fasilitas rumah subsidi cenderung terbatas pada fungsi utama, seperti ruang tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi. Sedangkan rumah non-subsidi memiliki fasilitas lebih lengkap dan seringkali termasuk fasilitas tambahan seperti kolam renang dan taman bermain. Ukuran dan Tipe Rumah: Rumah subsidi umumnya memiliki ukuran maksimal 36 m2 (tipe 36), sementara rumah KPR non-subsidi bisa memiliki ukuran lebih besar dari tipe 36. Lokasi: Rumah subsidi cenderung berlokasi di pinggiran kota atau jauh dari pusat kota, sementara rumah non-subsidi masih terletak di kawasan strategis. Siapa yang Berhak Membeli Rumah Subsidi? Perumahan subsidi ditujukan bagi masyarakat dengan penghasilan rendah. Kriteria umumnya adalah mereka yang berpenghasilan tetap maksimal Rp7 juta untuk rumah susun dan maksimal Rp4 juta untuk rumah tapak. Syarat dan Dokumen yang Diperlukan untuk Membeli Rumah Subsidi Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk memiliki rumah subsidi antara lain: Warga Negara Indonesia (WNI) Sudah menikah atau berumur minimal 21 tahun Belum pernah memiliki properti atau menerima subsidi pemerintah untuk kepemilikan rumah sebelumnya Penghasilan tidak melebihi batas yang ditentukan Memiliki pekerjaan tetap minimal 1 tahun Memiliki NPWP atau SPT dan PPh Menuruti ketentuan penggunaan yang ditetapkan pemerintah Dokumen yang perlu disiapkan antara lain formulir aplikasi kredit, fotokopi KTP, KK, Akta Nikah atau Akta Cerai, surat keterangan penghasilan atau slip gaji terakhir, NPWP, rekening koran, serta surat pernyataan belum pernah memiliki rumah atau menerima bantuan kepemilikan rumah dari pemerintah

 

Antibiotik

Antibiotik adalah obat untuk mengatasi atau mencegah infeksi bakteri. Obat ini tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi akibat virus, seperti flu. Perlu diingat, antibiotik hanya boleh dikonsumsi atas anjuran dari dokter.

Antibiotik bergerak dengan teknik menghalangi perkembangan alias menghabisi sel bibit penyakit maka peradangan bibit penyakit dapat tertangani. walaupun amat berfungsi, antibiotik tidak dapat dipakai gegabah, sebab dapat meninggikan akibat terbentuknya resistensi alias ketahanan antibiotik.

tidak cuma buat menanggulangi peradangan bibit penyakit, antibiotik jua dapat dikasihkan buat melawan peradangan bibit penyakit alias profilaksis. Antibiotik profilaksis cuma dikasihkan pada keadaan terpilih, misalnya luka terbuka yang akut, pengidap dengan energi resistan badan yang amat lesu, alias saat sebelum pembedahan.

tipe, merk menjual, serta jumlah Antibiotik

Antibiotik cuma dapat dipakai berasas formula dokter. seterusnya ini yaitu uraian serta penjatahan model antibiotik:

1. Penisilin
Penisilin dapat digunakan untuk mengobati abses gigi, infeksi telinga, infeksi tenggorokan, gonore, infeksi saluran pernapasan, atau infeksi saluran kemih. Beberapa contoh obat yang termasuk dalam golongan penisilin adalah:

Amoxicillin
Bentuk obat: Tablet, kaplet, sirup kering, kapsul, dan suntik
Merek dagang: Amobiotic, Amoxicillin Trihydrate, Amoxsan, Betamox, Erlamoxy, Etamox, Holimox, Hufanoxil, Omemox, Pehamoxil, Pritamox, Supramox, Topcillin

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat amoxicillin.

Ampicillin
Bentuk obat: Kaplet, kapsul, sirup kering, suspensi kering, dan suntik
Merek dagang: Ambiopi, Ampicillin, Ampicillin Trihydrate, Binotal, Phapin, Sanpicillin, Viccillin

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat ampicillin.

Oxacillin
Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Meixam

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat oxacillin.

Penicillin G
Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Benzathine Benzylpenicillin, Procaine Benzyl Penicillin, Procaine Penicillin G Meiji

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat penicillin G.

Penicillin VK
Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: Phenoxymethyl Penicillin Potassium, Phenoxymethyl Penicillin

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat penicillin VK.

2. Sefalosporin
Beberapa kondisi yang dapat diobati menggunakan sefalosporin adalah infeksi tulang, otitis media, infeksi kulit, infeksi saluran pernapasan atas, dan infeksi saluran kemih. Contoh obat yang termasuk dalam golongan sefalosporin adalah:

Cefaclor
Bentuk obat: Kapsul, sirup kering, kaptab
Merek dagang: Forifex, Forifex 500, Forifex Forte, Capabiotic 500

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat cefaclor.

Cefadroxil
Bentuk obat: Kapsul dan sirup kering
Merek dagang: Alxil, Ancefa DS, Ancefa FDS, Bidicef, Cefadroxil Monohydrate, Cefat, Gencef 250, Lostacef, Quafaxil

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat cefadroxil.

Cefdinir
Bentuk obat: Kapsul
Merek dagang: Nircef

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat cefdinir.

Cefprozil
Bentuk obat: Kaplet
Merek dagang: Lizor

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat cefprozil.

Cefepime
Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Cefepime HCL Monohydrate, Daryacef, Exepime, Fourcef, Interpim, Locepime, Maxicef, Procepim, Zepe

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat cefepime.

Cefotaxime
Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Cefotaxime Sodium, Cepofion, Fobet, Goforan, Kalfoxim, Procefa, Simexim, Siclaxim 0,5, Tirdicef,

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat cefotaxim.

Ceftaroline
Bentuk obat: Serbuk infus
Merek dagang: Zinforo

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat ceftaroline.

Ceftazidime
Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Biozim, Ceftazidime, Celodim, Extimon, Forta, Pharodime, Thidim, Zibac, Zavicefta

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat ceftazidime.

Cefuroxime
Bentuk obat: Tablet, kaplet, dan suntik
Merek dagang: Anbacim, Celocid, Cefuroxime Axetil, Cefuroxime Sodium, Oxtercid, Situroxime, Sharox, Zinnat

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat cefuroxime.

Ceftriaxone
Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Cephaflox, Ceftriaxone Sodium, Ceftrimax, Ecotrixon, Infibiotic, Solafexone, Quacefon

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat ceftriaxone.

Cephalexin
Bentuk obat: Kapsul dan sirup kering
Merek dagang: Cefabiotic, Cefalexin Monohydrate, Lexipron, Madlexin

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat cephalexin.

Cefazolin
Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Cefazol, Cefazolin Sodium

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat cefazolin.

Cefixime
Bentuk obat: Tablet, kapsul, kaplet, dan sirop kering
Merek dagang: Anfix, Cefacef, Cefarox, Cefila, Cefixstar, Cefspan, Cerafix, Fixam, Fixatic, Helixim, Lanfix, Inbacef, Nixaven, Oracef, Profim, Simcef, Starcef, Sporetik, Tocef, Ximecef, Yafix

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat cefixime.

Cefoperazone
Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Biorazon, Cefoperazone, Cepraz, Cerozon, Ferzobat, Logafox, Sulbacef, Sulpefion, Stabixin-1

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat cefoperazone.

Cefditoren
Bentuk obat: Kaplet, tablet, granula
Merek dagang: Cefditoren pivoxil, Meiact, Tafoxil

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat cefditoren

3. Aminoglikosida
Aminoglikosida adalah jenis antibiotik yang biasa digunakan untuk mengatasi amebiasis, bakteremia, infeksi tulang, brucellosis, kriptosporidiosis, fibrosis kistik, diare, meningitis, tuberkulosis, atau infeksi ginjal. Antibiotik ini juga berguna untuk mencegah endokarditis bakterial.

Berikut adalah obat-obatan yang termasuk ke dalam golongan antibiotik aminoglikosida:

Paromomycin
Bentuk obat: Tablet dan sirop
Merek dagang: Gabbryl

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat paromomycin.

Amikacin
Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Amikacin Sulfate, Amiosin, Mikaject, Glybotic, Verdix

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat amikacin.

Gentamicin
Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Gentamicin Sulfate suntik, Sagestam suntik, Salticin suntik

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat gentamicin.

Bentuk obat: tetes mata dan salep mata

Merek dagang: Genta, Gentason B, Gentamicin Sulfate salep mata, Sagestam tetes mata

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat gentamicin ophthalmic.

Bentuk obat: krim dan salep

Merek dagang: Biogen, Diprosta, Dermabiotik, Erladerm-G, Garabiotic krim, Gentalex, Gentamicin Sulfate krim, Inagen, Konigen, Synalten, Salgen, Sagestam krim, Skilone, Salticin krim

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat gentamicin topikal.

Tobramycin
Bentuk obat: Tetes mata, salep mata
Merek dagang: Bralifex, Bralifex Plus, Bratocine, Tobro, Tobroson, Tobramycin,

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat tobramycin.

Kanamycin
Bentuk obat: Kapsul dan suntik
Merek dagang: Kanamycin Capsules, Kanamycin Meiji, Kanamycin Sulfate

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat kanamycin.

Neomycin
Bentuk obat: Tetes mata, tetes telinga, salep mata, salep, krim, dan tablet isap
Merek dagang: Alletrol Compositum Forte, Cendo Polynef, Cendo Xitrol, Cendo Statrol, Corthon, Dermacure, Enbatic, FG Troches Meiji, Gencinol-N, Prodermis, Polidemisin, Scanderma Plus, Ximex Optixitrol,

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat neomycin

4. Tetrasiklin
Tetrasiklin digunakan untuk mengobati beberapa kondisi, di antaranya anthrax, periodontitis, infeksi pada mata, dan jerawat atau rosacea yang parah. Tetrasiklin jenis tertentu tidak dapat digunakan pada anak usia di bawah 8 tahun. Contoh tetrasiklin adalah:

Demeclocycline
Bentuk obat: Tablet dan kapsul
Merek dagang: –

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat demeclocycline.

Doxycycline
Bentuk obat: kapsul
Merek dagang: Dohixat, Doxicor, Doxycycline hyclate, Dumoxin, Interdoxin, Pushrob, Siclidon, Viadoxin

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat doxycycline.

Minocycline
Bentuk obat: Kapsul dan ointment for dental
Merek dagang: Nomika, Periocline

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat minocycline.

Oxytetracycline
Bentuk obat: Salep, salep mata
Merek dagang: Oxytetracycline, Oxybiotic, Sancortmycin, Terra – Cortril, Terramycin

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat oxytetracycline.

Tetracycline HCl
Bentuk obat: Kapsul dan salep
Merek dagang: Bufatetra, Kokotra, Katitra, Novabiotic, Oxytertracycline, Terikortin, Tetracycline HCl, Tetracycline Hydrochloride, Super Tetra, Samtetra, Sancortmycin

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat tetracycline.

Tigecycline
Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Tygacil

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat tigecycline.

5. Makrolid
Antibiotik makrolid digunakan untuk mengobati infeksi telinga, pneumonia, radang panggul, jerawat (acne vulgaris), sinusitis, pertussis, atau infeksi bakteri pada organ kelamin. Berikut adalah jenis antibiotik makrolid:

Azithromycin
Bentuk obat: Tablet, kaplet, kapsul, sirup kering, dan suntik.
Merek dagang: Azomep, Aztrin, Azivol, Azithromycin, Azithromycin Dihydrate, Ezitro, Iztron, Numycin, Trosol, Zibramax, Zitromed, Zithrolas, Zitrolin,

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat azithromycin.

Clarithromycin
Bentuk obat: Tablet, kaplet, dan sirup kering
Merek dagang: Abbotic, Abbotic CL, Bicrolid 250, Bicrolid 500, Comtro, Clapharma, Clavics, Clarolid, Clarithromycin, Hecobac 500, Orixal

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat clarithromycin.

Erythromycin
Bentuk obat: Kaplet, kapsul, sirup kering, cairan obat luar, krim, dan gel
Merek dagang: Corsatrocin, Dothrocyn, Duramycin, Eryra, Erymed, Erythromycin, Erysanbe, Trovilon, Phylocin

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat erythromycin.

6. Quinolone
Quinolone digunakan untuk mengatasi anthrax, penyakit pes, infeksi saluran kemih yang berat atau berulang, pneumonia, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi ginjal, prostatitis, penyakit radang panggul, atau infeksi tulang dan sendi. Contoh quinolone adalah:

Asam pipemidat
Merek dagang: Urinter, Urixin, Urotractin

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat asam pipemidat.

Ciprofloxacin
Ciprofloxacin infus dan tablet
Merek dagang: Bimaflox, Civell MR, Ciproxin XR, Ciprobiotic, Ciprofloxacin Hydrochloride, Ciprofloxacin Lactate, Etaflox, Floxifar, Floxigra, Girabloc, Licoprox, Miraflox, Renator, Samquinor, Wiaflox, Simflox, Zeniflox

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat ciprofloxacin.

Ciprofloxacin tetes mata
Merek dagang: Baquinor, Interflox, Ulcori, Ximex Cylowam

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat ciprofloxacin tetes mata.

Ciprofloxacin tetes telinga
Merek dagang: Duoxal

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat ciprofloxacin tetes telinga.

Levofloxacin
Bentuk obat: Tablet, kaplet, infus, dan tetes mata
Merek dagang: Cendo LFX, Cravit, Farlev, Ikaquix, Levofloxacin, Levofloxacin hemihydrate, Levovid, Levocin 500, LQ 750, Levin, Lekuicin, Nislev, Prolecin, Simlev, Zinilev

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat levofloxacin.

Moxifloxacin
Bentuk obat: Tablet, kaplet, infus, dan tetes mata
Merek dagang: Avelox, Cyfloxan, Floxaris, Garena, Infimox, Kabimox, MXN, Molcin, Moxivid, Moxibat, Moxifloxacin Hydrochloride, Respira, Vigamox, Zigat

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat moxifloxacin.

Norfloxacin
Bentuk obat: Kaplet salut selaput
Merek dagang: –

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat norfloxacin.

Ofloxacin
Ofloxacin tablet dan suntik
Merek dagang: Akilen, Erflox, Flotavid, Forotic, Grafloxacin, Ofloxacin, Rilox, Tarivid, Ximex Koniflox, Zelavel

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat ofloxacin.

Ofloxacin tetes mata
Merek dagang: Akilen, Erflox, Floxa, Interflox, Ofloxacin, Tarivid, Ximex Koniflox

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat ofloxacin tetes mata.

Ofloxacin tetes telinga
Merek dagang: Akilen, Erflox, Forotic, Ofloxacin, Tarivid, Zelavel

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat ofloxacin tetes telinga.

7. Sulfa atau Sulfonamida
Antibiotik golongan sulfa bisa digunakan untuk menangani infeksi saluran kemih, bronkitis, meningitis bakterial, pneumonia, serta infeksi mata atau telinga. Berikut adalah jenis antibiotik sulfonamida:

Sulfamethoxazole
Bentuk obat: Tablet, kaplet, dan sirup
Merek dagang: Bactoprim Combi, Cotrimoxazole, Erphatrim Forte, Fatibact, Infatrim, Miratrim, Moxalas, Mesaprim, Novatrim, Primavon, Ratrim Forte, Sanprima, Zultrop, Zultrop Forte

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat sulfamethoxazole.

Sulfadiazine
Bentuk obat: Krim, tablet
Merek dagang: Burnazin, Sulfadiazine, Sulfadiazine Silver

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat sulfadiazine.

Sulfacetamide
Bentuk obat: Tetes mata
Merek dagang: Albuvit, Albucetine, Cendo Cetapred, sulfacetamide

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat sulfacetamide.

Cotrimoxazole
Bentuk obat: Tablet, kaplet, dan suspensi
Merek dagang: Cotrimoxazole, Cotrimaxazole Forte

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat kotrimoksazol.

8. Lincosamide
Antibiotik golongan lincosamide digunakan untuk mengobati dan mencegah beberapa kondisi akibat infeksi bakteri, di antaranya infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran pencernaan, infeksi tulang dan sendi, peritonitis, dan infeksi bakteri vagina (bacterial vaginosis). Contoh lincomycin adalah:

Clindamycin
Bentuk obat: Kapsul, krim, gel, dan cairan obat luar
Merek dagang: Albiotin, Clindamycin Hydrochloride, Clindion, Clinbercin, Clanicin, Clindamycin, Clidacor, Clynoret, Ficodan 300, Lando 300, Medi-klin, Probiotin 300, Treclin

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat clindamycin.

Lincomycin
Bentuk obat: Sirup dan kapsul
Merek dagang: Biolincom, Incocyn, Linchopar, Lincocin, Lincor, Lincomycin HCL, Nolipo, Tamcocin, Tismamisin

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat lincomycin.

9. Glicopeptide
Glicopeptide adalah jenis antibiotik yang biasa digunakan untuk mengatasi diare yang disebabkan oleh bakteri Clostridium difficile, infeksi kulit, endokarditis, dan enterokolitis. Contoh obat yang termasuk dalam golongan glicopeptide adalah:

Vancomycin
Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Vancodex, Vancomycin Hydrochloride, Vancep

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat vancomycin.

10. Carbapenem
Obat antibiotik golongan carbapenem bisa digunakan untuk menangani berbagai penyakit akibat infeksi bakteri, seperti pneumonia, infeksi tulang, dan infeksi ginjal. Antibiotik carbapenem biasanya digunakan ketika antibiotik lain sudah tidak ampuh menangani infeksi.

Contoh obat yang termasuk dalam golongan carbapenem adalah:

Meropenem
Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Caprenem 1, Lanmer, Meropex, Merosan, Meropenem Trihydrate, Ronem 1, Simpenem, Quamer

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat meropenem.

Ertapenem
Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Invanz

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat ertapenem.

Imipenem-Cilastatin
Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Fiocilas, Imiclast, Imipex, Imitatin, Pelascap, Pelastin, Tienam, Timipen, Xerxes IV

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat imipenem-cilastatin.

Doripenem
Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Dorbaz, DRM, Doripenem Monohydrate, Novedor, Tironem

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat doripenem.

Biapenem
Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: –

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat biapenem

Clioquinol
Bentuk obat: Krim
Merek dagang: Visancort

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat clioquinol

11. Amphenicol

Antibiotik golongan amphenicol dapat digunakan untuk berbagai infeksi bakteri, termasuk infeksi pada saluran pencernaan. Contoh antibiotik amphenicol adalah:

Chloramphenicol

Bentuk obat: Kapsul, suspensi, dan suntik
Merek dagang: Bufacetine, Colsancetine, Chlorexol, Chloramphenicol, Denicol, Erbacetine, Erlamycetin, Hufamycetin, Kalmicetine, Microtina,

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat chloramphenicol.

Thiamphenicol

Bentuk obat: Kapsul, kaplet, sirop kering
Merek dagang: Arthophenicol 500, Biothicol, Biothicol Forte, Dionicol, Erlamycetin, Genicol-500, Mesacol, Nikolam, Tialico, Tiamphenicol

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat thiamphenicol

Peringatan sebelum Menggunakan Antibiotik
Antibiotik tidak boleh dikonsumsi tanpa anjuran dari dokter. Ikuti aturan pakai dari dokter jika Anda diresepkan antibiotik. Sebelum menggunakan obat ini, Anda juga perlu memperhatikan beberapa hal berikut

  • Beri tahu dokter tentang semua riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Beri tahu dokter tentang riwayat masalah kesehatan yang
  • Anda miliki, terutama penyakit kronis, misalnya penyakit ginjal atau penyakit liver.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu sebelum
  • menggunakan antibiotik, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan pil KB untuk
  • mencegah kehamilan, karena beberapa antibiotik dapat
  • menurunkan efektivitas pil KB.
  • Jangan melakukan vaksinasi dengan vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid atau BCG, bila Anda sedang
  • menggunakan antibiotik.
  • Jangan menghentikan pengobatan dengan antibiotik sebelum
  • waktu yang ditentukan dokter meski gejala Anda sudah
  • membaik atau bahkan hilang.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani
  • pengobatan dengan antibiotik, karena dapat meningkatkan
  • risiko terjadinya efek samping.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau
  • overdosis setelah menggunakan antibiotik.

Efek Samping dan Bahaya Antibiotik
Efek samping dari antibiotik sangat bervariasi, tergantung pada jenis dan dosis obat, juga pada respons tubuh pasien terhadap obat. Namun, beberapa efek samping umum yang mungkin terjadi setelah menggunakan antibiotik adalah sebagai berikut:

  • Kantuk
  • Pusing hingga terasa ingin pingsan
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Perut kembung atau gangguan pencernaan
  • Sakit perut
  • Hilang nafsu makan
  • Kandidiasis pada kelamin, khususnya pada wanita.

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping yang Anda alami tidak kunjung mereda atau memberat.

Selain itu, ada efek samping yang lebih serius akibat penggunaan antibiotik, yaitu:

  • Infeksi Clostridium difficile, yang bisa ditandai dengan diare berat, kram perut, dan darah atau lendir pada tinja
  • Reaksi alergi obat, yang bisa ditandai dengan sulit bernapas, atau bengkak di bibir maupun kelopak mata, setelah
  • menggunakan antibiotik
  • Segera ke dokter atau IGD jika Anda mengalami efek samping di atas setelah mengonsumsi antibiotik.