Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak

Tidak hanya kesehatan fisik, orang tua juga perlu memahami cara menjaga kesehatan mental anak. Soalnya, kesehatan mental anak juga dapat memengaruhi kehidupan sosial, perkembangan emosi, bahkan kesehatan tubuhnya. Yuk, pahami caranya

Cara menjaga kesehatan mental anak perlu diketahui oleh para orang tua. Sebabnya, sama seperti orang dewasa, anak-anak pun rentan mengalami gangguan mental.

Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut tanpa penanganan yang tepat, Si Kecil pun bisa merasa terus-menerus bersedih dan tertekan, sering menyakiti diri sendiri, atau bahkan berpikiran ingin bunuh diri.

Begini Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak
Ada beragam cara menjaga kesehatan mental anak yang perlu dipahami dan dilakukan oleh orang tua, yaitu:

  1. Berikan perhatian dan kasih sayang penuh
    Umumnya, seorang anak bisa mengalami gangguan mental karena merasa kurang diperhatikan dan diberikan kasih sayang oleh orang tuanya. Nah, salah satu cara menjaga kesehatan mental anak adalah dengan memberikan perhatian dan kasih sayang penuh kepada buah hati.

Pastikan Anda selalu menunjukkan kasih sayang kepada Si Kecil, seperti memeluknya saat bangun tidur, menciumnya saat ia akan tidur di malam hari, atau menanyakan bagaimana kegiatannya hari ini. Perlakukan hal ini kepada semua anak secara adil, baik anak pertama, anak tengah, atau anak bungsu.

  1. Bangun kepercayaan anak terhadap orang tua
    Kunci utama menjaga kesehatan mental anak adalah dengan membangun rasa percaya anak terhadap orang tua. Hal ini penting dilakukan agar anak merasa berada di posisi yang aman dan memiliki tempat untuk bersandar serta berkeluh kesah, sehingga ia tidak tumbuh menjadi pribadi yang insecure.

Salah satu cara untuk membangun kepercayaan Si Kecil adalah dengan selalu menepati janji. Selain itu, berikan juga kenyamanan saat Si Kecil sedang ada masalah yang membuatnya merasa sedih atau cemas. Beri ia pelukan dan katakan kepadanya bahwa apa pun yang terjadi, Anda akan selalu ada di sampingnya.

  1. Jalin hubungan yang baik dengan anak
    Hubungan yang baik antara orang tua dan anak dapat mencegah anak mengalami gangguan mental. Lakukanlah aktivitas bersama atau quality time yang menyenangkan, seperti membaca buku, menggambar, mewarnai, atau bermain. Kegiatan-kegiatan ini akan mempererat hubungan Anda dengan Si Kecil.

Tidak hanya dengan Anda, Si Kecil juga perlu menjalin hubungan baik dengan anggota keluarga lainnya, mulai dari kakak, adik, hingga kakek dan neneknya. Selain itu, beri juga Si Kecil ruang untuk bisa menjalin hubungan dengan teman sebayanya.

  1. Tingkatkan rasa percaya diri anak
    Anak yang percaya diri cenderung dapat melakukan banyak hal dengan kemampuannya sendiri, selalu berpikir positif, dan memiliki kebanggaan atas dirinya sendiri. Nah, hal-hal ini merupakan komponen dari mental yang sehat.

Agar Si Kecil bisa percaya diri, berikan ia kesempatan untuk melakukan banyak hal dan jangan melarangnya untuk bereksplorasi. Anda hanya perlu memberikan arahan, mendukung, dan mengingatkannya ketika ia salah.

Selain itu, berikan pujian atas usahanya ketika Si Kecil melakukan sesuatu, entah itu berhasil atau tidak. Namun, pastikan pujian tetap realistis dan tidak berlebihan, ya.

  1. Ajarkan anak cara untuk meredakan stres
    Anda perlu memahami bahwa stres adalah hal yang normal terjadi, termasuk pada anak-anak. Si Kecil bisa saja stres akibat banyak PR di sekolah atau berselisih paham dengan temannya. Nah, Anda perlu mengajarinya cara meredakan stres agar ke depannya ia mampu menghadapi permasalahan yang terjadi pada dirinya.

Ketika Si Kecil terlihat stres, ajaklah ia untuk berhenti memikirkan masalahnya sejenak. Tanyakan hal apa yang kira-kira bisa membuatnya merasa lebih baik. Ajarkan kepadanya bahwa hal ini penting dilakukan, karena untuk memecahkan masalah dengan efektif diperlukan pikiran yang tenang.

  1. Biasakan anak dengan pola hidup sehat
    Fisik yang sehat juga berdampak baik pada mental anak. Jadi, pastikan Si Kecil selalu menerapkan pola hidup sehat agar kesehatan mentalnya tetap terjaga, ya. Berikan Si Kecil makanan bergizi setiap harinya, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan makanan tinggi protein.

Ajak juga Si Kecil untuk aktif bergerak dengan rutin berolahraga. Si Kecil bebas memilih olahraga apa pun yang ia suka, tetapi Anda juga harus memastikan olahraga yang dilakukan sesuai dengan usianya. Selain itu, pastikan juga Si Kecil mendapatkan tidur yang cukup.

Kesehatan mental yang baik membuat anak lebih bahagia dan sehat. Selain itu, anak juga mampu membangun hubungan baik dengan orang lain, menyerap pelajaran dengan baik, dan mampu bangkit ketika diterpa masalah. Dengan begitu, ia bisa tumbuh sebagai orang dewasa yang stabil.

Lakukanlah tips yang telah dipaparkan di atas agar kesehatan mental anak senantiasa terjaga. Anda juga harus jeli terhadap perubahan perilaku yang dialami Si Kecil. Sebisa mungkin, gali masalah apa yang terjadi pada dirinya atau lingkungannya

Orang tua punya peran yang besar untuk menjaga kesehatan mental anak. Caranya dengan memberikan kasih sayang penuh dan menciptakan lingkungan yang positif.”

Kesehatan mental anak sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Orang tua punya peranan yang amat besar untuk perkembangan mental seorang anak.

Salah satu pondasi kuat untuk membentuk mental yang sehat adalah mengasuh dan merawat Si Kecil dengan kasih sayang. Tujuannya untuk membangun keterampilan sosial dan emosional yang dibutuhkan anak untuk hidup bahagia, sehat, dan sejahtera.

Untuk membentuk pondasi ini, orang tua perlu memiliki hubungan yang kuat dengan Si Kecil. Caranya dengan sering menghabiskan waktu dengan anak, menjadi orang yang paling diandalkan dan membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Dengan demikian, anak menjadi lebih dekat dan terbuka dengan orang tua

  1. Buat anak merasa dihargai
    Hargai setiap hal-hal baik yang dilakukan anak. Jangan ragu untuk menunjukan rasa sayang ke mereka. Puji setiap pencapaian atau hal-hal sederhana yang mereka lakukan. Berikan perhatian penuh dengan rutin menanyakan minat dan aktivitas yang dia lakukan sehari-hari. Selain itu, ibu juga bisa membantu anak untuk mencapai keinginan atau tujuannya lewat cara-cara yang positif.
  2. Menjadi pendengar yang baik
    Posisikan diri layaknya teman untuk anak. Saat mereka sedih, dorong anak untuk menceritakan masalahnya. Jaga komunikasi dengan anak supaya tetap mengalir. Caranya dengan bertanya dan mendengarkan setiap keluh kesahnya. Ciptakan situasi yang nyaman untuk mereka agar dirinya mau terbuka dan tidak ragu untuk bicara dengan ibu.
  3. Ciptakan lingkungan yang positif
    Orang tua juga perlu menciptakan lingkungan yang positif untuk anak. Hindari membahas masalah keluarga yang serius di depan mereka. Misalnya, masalah keuangan, perkawinan atau penyakit. Beri waktu dan kesempatan untuk dirinya bermain atau melakukan aktivitas yang disukai. Atau, ayah dan ibu juga bisa mengajaknya berwisata di akhir pekan.

Batasi penggunaan layar yang berlebihan, seperti smartphone, televisi, internet atau perangkat game. Ketahui dengan siapa saja mereka berinteraksi di media sosial dan game online.

  1. Bantu anak menyelesaikan masalahnya
    Ajari Si Kecil cara menenangkan diri saat merasa kesal. Solusinya bisa dengan mengajak anak untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan. Misalnya, berjalan-jalan, membeli makanan yang anak sukai atau sekedar bermain game bersamanya. Jika anak enggan untuk beraktivitas, tidak ada salahnya untuk memberinya waktu sendiri.

Setelah situasi sudah cukup tenang, ajak anak bicara tentang masalahnya. Cobalah bersikap tenang dan tidak menghakimi. Jadikan pendengar yang baik terlebih dahulu. Setelah anak selesai menceritakan masalahnya, ibu bisa mulai mencari solusi bersama atas masalah tersebut.

Tanda Gangguan Mental pada Anak
Adapun tanda-tanda gangguan mental pada anak yang perlu orang tua waspadai, yaitu:

  1. Perubahan pola pikir
    Anak yang mengalami perubahan pola pikir akan sulit berkonsentrasi dan sering berprasangka negatif. Mereka juga kerap mengatakan hal-hal negatif tentang dirinya sendiri atau menyalahkan diri sendiri atas hal yang di luar kendalinya. Alhasil, perilaku ini bisa mengganggu prestasinya di sekolah.
  2. Perubahan suasana hati
    Anak menjadi lebih sensitif dan lekas marah. Dia bisa bereaksi berlebihan terhadap hal-hal sepele. Sebaliknya, mereka juga bisa tampak kesepian, putus asa dan tak berdaya. Anak juga sering cemas, khawatir, takut atau sedih.
  3. Perubahan perilaku
    Perubahan perilaku ini bisa berupa menyendiri, suka melamun, sering menangis sampai tidak minat untuk melakukan aktivitas yang sebelumnya disukai. Mereka juga tampak kurang energik, mengalami gangguan tidur dan tidak mau bergaul dengan orang lain.
  4. Gangguan fisik
    Bukan cuma menyasar psikis, gangguan mental juga berdampak pada kesehatan fisiknya. Anak bisa mengalami sakit kepala, sakit perut, sakit leher atau nyeri di sekujur tubuh. Gangguan mental juga bisa membuatnya kelelahan sepanjang waktu, tidak napsu makan dan insomnia. Beberapa anak juga melakukan kebiasaan aneh, seperti menggigit kuku, memutar rambut, atau mengisap jempol