Daftar Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia 2025

Bagi masyarakat yang gemar bepergian ke luar negeri, persiapan dokumen perjalanan seperti paspor dan visa menjadi hal yang wajib diperhatikan. Paspor berfungsi sebagai tanda identitas bagi warga negara Indonesia yang ingin melakukan perjalanan internasional. Sementara visa merupakan izin resmi yang diberikan oleh suatu negara untuk mengizinkan seseorang masuk, tinggal, atau meninggalkan negara tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Ada sejumlah negara yang memberikan fasilitas bebas visa bagi warga negara Indonesia (WNI) atau pemegang paspor Indonesia. Visa adalah dokumen persetujuan kedatangan warga negara asing (WNA) ke suatu negara yang diberikan kedutaan besar dari negara tujuan.
Tentunya, hal ini bisa jadi kesempatan bagi para pelancong untuk menjelajahi destinasi internasional tanpa harus repot mengurus visa terlebih dahulu. Negara mana saja kah itu?

Namun tidak semua negara mengharuskan warga Indonesia memiliki visa sebelum masuk ke wilayahnya. Ada puluhan negara yang membebaskan visa bagi pemegang paspor Indonesia, sehingga perjalanan menjadi lebih praktis tanpa harus mengurus dokumen tambahan dan membayar biaya pengurusan visa.

Dilansir dari situs Visa Index, pemegang paspor Indonesia dapat mengunjungi total 80 destinasi tanpa harus mengurus visa terlebih dahulu. Dari jumlah tersebut, 46 negara membebaskan visa bagi warga Indonesia, sementara sisanya mengizinkan visa kunjungan saat kedatangan (visa on arrival) atau menggunakan Otoritas Perjalanan Elektronik (eTA).

Daftar Negara Bebas Visa untuk Indonesia 2025
Mengutip situs Visa Index (30/01/2025), per saat ini, pemilik paspor Indonesia bisa bebas visa ke 80 negara di seluruh dunia.

Berikut adalah daftar negara bebas visa untuk Indonesia tahun 2025 berdasarkan jenis visanya:

Bebas Visa (Visa Free)
Pemegang paspor Indonesia bisa bebas peri tanpa visa ke 46 negara berikut ini:

  • Albania
  • Angola
  • Barbados
  • Belarus
  • Bermuda
  • Brazil
  • Brunei Darussalam
  • Chili
  • Dominika
  • Ecuado
  • Fiji
  • Philipina
  • Gambia
  • Guyana
  • Haiti
  • Hong Kong
  • Iran
  • Jepang
  • Kamboja
  • Kazakhstan
  • Cook Islands
  • Kiribati
  • Colombia
  • Laos
  • Macau
  • Malaysia
  • Mali
  • Morocco
  • Micronesia
  • Myanmar
  • Namibia
  • Peru
  • Rwanda
  • Saint Kitts and Nevis
  • Serbia
  • Singapura
  • St. Vincent and the Grenadines
  • Suriname
  • Tajikistan
  • Thailand
  • Timor Leste
  • Tunisia
  • Turki
  • Uzbekistan
  • Venezuela
  • Vietnam.
  • Visa on Arrival (VoA)
    Pemegang paspor Indonesia yang memenuhi syarat, biasanya akan mendapat, visa ini saat di bandara atau titik penyeberangan perbatasan ketika kedatangan di negara tujuan.

WNI bisa mendapatkan visa saat kedatangan di 32 negara berikut:

  • Armenia
  • Azerbaijan
  • Bangladesh
  • Bolivia
  • Burundi
  • Etiopia
  • Guinea-Bissau
  • Jibuti
  • Kepulauan Marshall
  • Kirgistan
  • Komoro
  • Madagaskar
  • Maladewa
  • Malawi
  • Mauritania
  • Mauritius
  • Mozambik
  • Nepal
    Nikaragua
  • Niue
  • Oman
  • Palau
  • Qatar
  • Samoa
  • Seychelles
  • Sierra Leone
  • Sri Lanka
  • Tanjung Verde
  • Tanzania
  • Tuvalu
  • Yordania
  • Zimbabwe.
  • Electronic Travel Authorization (eTA)

eTA merupakan dokumen perjalanan digital yang dibutuhkan turis yang bebas visa untuk negara tertentu. Ini bisa diperoleh secara online sebelum melakukan perjalanan.

WNI bisa memperoleh Otoritas Perjalanan Elektronik (eTA) sebelum ke 2 negara berikut:

  • Pakistan
  • Kenya.
    Daftar negara tadi merupakan negara yang memberikan bebas visa bagi orang Indonesia. Tapi, perlu diingat bahwa setiap negara tujuan mungkin akan memiliki persyaratan, biaya, masa berlaku, dan jenis tujuan perjalanan akan berbeda-beda.

Oleh sebab itu, lebih baik untuk mengetahui lebih lanjut ke Kedutaan Besar Negara tujuan.

Apa Kendala Indonesia untuk Dapat Lebih Banyak Bebas Visa?

singapore hangat saja dinobatkan selaku negeri dengan paspor terkokoh, sekalian leluasa izin paling banyak di mayapada. keseluruhan, terdapat 159 negeri yang bisa didatangi singapore tanpa mesti repot mengurus izin. sebaliknya Indonesia berkecukupan di yang terhitung buntut. Indonesia berkecukupan pterdapat rangking 64, berbisa dengan Afrika, Zambia, Tunisia, serta Cape Verde. tampak 63 negeri yang memleluasakan izin (tercantum izin instansi serta diplomatik) untuk penduduk negeri Indonesia. Apa sesungguhnya rintangan Indonesia buat mendapatkan leluasa izin dari negeri lain? “tergantung dengan negeri yang menerima (leluasa izin). Banyak negeri yang cemas dengan misalnya terorisme. Mereka ketahui kecuali kita jadi korban terorisme banyak serta pemain terorisme,” ujar Guru Besar Hukum universal Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, kali dihubungi KompasTravel.

sebab kedua, bagi Hikmahanto, banyak negeri yang boleh jadi berpikiran jika turis dari Indonesia bukan high spender nama lain tidak menghabiskan banyak duit buat berpelesir. berselisih dengan singapore yang benar berupah teratas serta tunak kali berpelesir. kemudian pengukuhan pembinaan hukum yang belum kuat serta banyak penyalahgunaan arsip serupa paspor jadi rintangan Indonesia buat bisa leluasa izin.

Apakah ditiruankan ataupun asli namun palsu. sebab itu ada masyarakat negeri tiongkok gunakan paspor kita. Itu mempengaruhi ke negeri lain serta. daripada singapore, mereka sungguh hati-hati menerbitkan paspor,” tutur Hikmahanto. Penyalahgunaan arsip itu serta mempengaruhi pada perkara perdagangan insan serta pekerja terlarang ke sebuah negeri. guna itu, penduduk negeri Indonesia nampaknya tengah wajib mengelus dada biar negeri bisa mengikhtiarkan lebih banyak bebas izin kunjungan ke negeri lain.

Harga CPO Diramal Melambung 2025, Gapki Ungkap Penyebabnya Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Harga CPO Diramal Melambung 2025, Gapki Ungkap Penyebabnya

Harga CPO Diprediksi Terus Naik Hingga Tahun Depan

Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) terus menjadi perhatian. Pada perdagangan Selasa (28/1/2025), kontrak CPO untuk berada di MYR 4.192 per ton. Pergerakan ini menggambarkan tantangan sekaligus peluang bagi sektor kelapa sawit di tengah dinamika global dan kebijakan domestik.
Produksi minyak sawit dari dua produsen utama, Indonesia dan Malaysia, diperkirakan mengalami penurunan akibat cuaca ekstrem dan tantangan logistik. Hal ini memicu kekhawatiran akan keterbatasan pasokan. Namun, laporan ekspor dari Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia menunjukkan bahwa pengapalan produk sawit dari Malaysia turun hingga 23% pada periode 1-20 Januari 2025 dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan permintaan dari pasar besar seperti India dan Pakistan menjadi faktor utama lemahnya ekspor.

 

Sementara itu, China tetap menjadi pasar dominan dengan peningkatan permintaan sebesar 19,76% sepanjang 2024. Namun, ketergantungan pada pasar ini menimbulkan risiko baru. Di tengah persaingan minyak nabati seperti minyak kedelai dan bunga matahari, produsen sawit Indonesia perlu mencari diversifikasi pasar untuk menjaga daya saing.

Kebijakan pemerintah Indonesia yang mengharuskan eksportir menyimpan 100% devisa hasil ekspor (DHE) di bank domestik mulai Maret 2025 menjadi tantangan tambahan. Langkah ini bertujuan memperkuat likuiditas domestik, tetapi menambah beban bagi pelaku industri yang harus menahan modal selama satu tahun penuh.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis kebijakan ini akan menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih baik. Namun, pelaku industri mengkhawatirkan dampaknya terhadap margin keuntungan, terutama di tengah harga CPO yang fluktuatif. Dengan biaya produksi yang terus meningkat, kebijakan ini dapat memengaruhi daya saing eksportir di pasar global.

Dari perspektif teknikal, harga CPO saat ini berada di zona netral bearish dengan Relative Strength Index (RSI) berada di level 48. Stochastic RSI yang berada di 3,54 mengindikasikan kondisi oversold, memberikan peluang untuk rebound dalam jangka pendek. Level resistensi penting berada di MYR 4.350 per ton, sementara support terdekat berada di MYR 4.111 per ton.

Jika harga berhasil menembus pivot di MYR 4.558, peluang penguatan ke MYR 4.667 hingga MYR 4.860 menjadi lebih besar. Sebaliknya, kegagalan mempertahankan level support bisa mendorong harga turun lebih dalam, mencerminkan ketidakpastian pasar.

Harga CPO sepanjang Januari 2025 menunjukkan volatilitas yang tinggi, mencerminkan dinamika pasar global dan kebijakan domestik. Meskipun ada tantangan signifikan, prospek tetap menjanjikan jika pelaku industri mampu beradaptasi dengan cepat. Diversifikasi pasar, efisiensi produksi, dan inovasi teknologi menjadi kunci utama menghadapi persaingan global.

Bagi eksportir, 2025 adalah tahun di mana strategi menjadi penentu. Di tengah tantangan kebijakan dan tekanan pasar, memanfaatkan peluang dalam ketidakpastian akan menjadi pembeda antara keberhasilan dan kegagalan. Karena, seperti yang sering diingatkan, “di balik setiap tantangan, selalu ada peluang yang menanti untuk digarap.”

Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) diprediksi masih akan mengalami peningkatan tahun depan. Direktor Godrej International Ltd Dorab Mistry mengatakan, proyeksi harga CPO pada bursa Malaysia berpotensi mencapai RM 5.000 hingga bulan Juni 2025.

“Saya pikir, harga ini masih bisa menembus harga tertinggi. Oleh karena itu, kita harus bersiap-siap untuk harga yang lebih tinggi,” ujarnya dalam acara 20th Indonesian Palm Oil Conference and 2025 Price Outlook (IPOC 2024), Jumat, 8 November 2024, di Nusa Dua, Bali.

Dorab mengatakan, kenaikan harga CPO ini terjadi seiring dengan meningkatnya permintaan dari industri biofuel serta menurunnya produktivitas CPO di Indonesia dan Malaysia.

Dia pun mengatakan kekhawatirannya terhadap tidak seimbangnya antara kenaikan permintaan dan penurunan produktivitas ini. Sebab, hal ini berpotensi membuat harga sawit akan semakin mahal di masa depan.

Lebih lanjut, Dorab menyebut, potensi turunnya ekspor CPO Indonesia akibat kebijakan baru B40 juga menjadi hal yang mengkhawatirkan. “Ini benar-benar sesuatu yang sangat serius karena setiap kali Malaysia dan Indonesia tidak dapat mengekspor CPO. Ditambah lagi, tahun ini, Thailand juga mengatakan tidak dapat mengekspor,” kata dia.

Senada dengan yang disampaikan Dorab, Managing Director Transgraph Consulting Pvt Ltd. Nagaraj Meda mengatakan, harga CPO dapat menembus RM 5.400 per metrik ton pada tiga bulan pertama tahun depan.

“Kami memprediksi, harga pada bulan Maret akan mencapai 5.400 ringgit per metrik ton pada tiga bulan pertama 2025,” ujarnya dalam acara 20th Indonesian Palm Oil Conference and 2025 Price Outlook (IPOC 2024), Kamis, 7 November 2024, di Nusa Dua, Bali.

Meda menyebut, angka ini diproyeksi masih stagnan atau menurun pada bulan-bulan selanjutnya. Namun, kata dia, harga ini juga akan bergantung pada produktivitas kelapa sawit ke depan.

Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono mengatakan, terjadi penurunan produktivitas sawit pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Eddy mencatat, hingga Agustus 2024, produksi sawit nasional berada di angka 34,7 juta ton. Sedangkan, tahun lalu produksi sawit mencapai 36,2 juta ton pada periode yang sama.

“Indonesia sebagai produsen sawit dunia mengalami stagnasi produksi sawit selama beberapa tahun terakhir,” ujar Eddy dalam acara 20th Indonesian Palm Oil Conference and 2025 Price Outlook (IPOC 2024), Kamis, 7 November 2024.

 

Metode Eksperimen (Pengertian, Tujuan, Jenis, Prosedur dan Tahapan)

Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar dimana siswa melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati dan mengalami prosesnya, membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajarinya, kemudian hasil pengamatan dan percobaan tersebut disampaikan ke kelas untuk dievaluasi bersama. Melalui metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk belajar sendiri, mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis, menarik pembuktian, dan mengambil kesimpulan sendiri dari proses yang dilakukan.

Metode eksperimen merupakan suatu percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Metode eksperimen merupakan suatu cara penyajian pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara langsung untuk membuktikan sebuah teori dari materi dari pembelajaran yang didapatkannya.

Tujuan metode eksperimen adalah untuk melatih siswa agar mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Melalui pembelajaran eksperimen, siswa dapat terlatih dengan cara berpikir ilmiah (scientific thinking). Metode eksperimen memberikan pengalaman kepada siswa untuk menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Pengertian Metode Eksperimen
Berikut definisi dan pengertian metode eksperimen dari beberapa sumber buku:

  • Menurut Sagala (2005), metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
    Menurut Hamdayana (2016), metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Melalui metode eksperimen siswa diberi kesempatan untuk belajar sendiri, mengeksplor lingkungan berdasarkan eksperimen yang dilakukan, mengamati suatu objek atau suatu fenomena.
  • Menurut Asmani (2001), metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada peserta didik, baik perorangan maupun kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Dengan metode ini, peserta didik diharapkan dapat sepenuhnya terlibat dalam perencanaan eksperimen, melakukan fakta, mengumpulkan data dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata.
  • Menurut Djamarah dan Zain (2010), metode eksperimen adalah cara penyajian dimana siswa dapat melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajarinya. Dalam proses belajar mengajar dengan metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis, menarik membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai proses yang dialaminya.
  • Menurut Suporno (2007), metode eksperimen adalah suatu metode mengajar yang mengajak supaya siswa melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah di pelajari itu memang benar.

Tujuan Metode Eksperimen
Tujuan metode eksperimen adalah agar peserta didik dapat merancang, mempersiapkan, melaksanakan, melaporkan, membuktikan serta menarik kesimpulan dari berbagai fakta dan informasi yang didapat ketika mereka melakukan percobaan sendiri.

Menurut Moedjiono dan Dimyati (1992), beberapa tujuan dari metode eksperimen adalah:

  • Mengajar bagaimana menarik kesimpulan dari berbagai fakta, informasi atau data yang berhasil dikumpulkan melalui pengamatan terhadap proses eksperimen yang dilaksanakan.
  • Mengajar bagaimana menarik kesimpulan dari fakta yang terdapat pada hasil eksperimen, melalui kegiatan eksperimen yang sama.
  • Melatih peserta didik merancang, mempersiapkan, melaksanakan, dan melaporkan hasil percobaan.
  • Melatih peserta didik menggunakan logika induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang terkumpul melalui kegiatan percobaan.
  • Sedangkan menurut Sumantri dan Permana (1999), tujuan pelaksanaan metode eksperimen adalah:
  • Agar peserta didik mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data yang telah diperoleh.
  • Melatih peserta didik merancang, mempersiapkan, melaksanakan, dan melaporkan percobaan.
  • Melatih peserta didik agar menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik suatu kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang terkumpul melalui percobaan yang telah dilakukan.

Jenis-jenis Metode Eksperimen
Menurut Suparno (2007), metode eksperimen dibagi menjadi dua jenis, yaitu eksperimen terencana atau terbimbing dan eksperimen bebas. Adapun penjelasan ke dua jenis metode eksperimen adalah sebagai berikut:

a. Eksperimen terbimbing
Metode eksperimen terbimbing adalah metode yang seluruh jalannya percobaan telah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh peserta didik, baik dari langkah-langkah percobaan, peralatan yang harus digunakan apa yang harus diamati dan diukur semuanya sudah ditentukan sejak awal.

b. Eksperimen bebas
Metode eksperimen bebas adalah metode eksperimen dimana guru tidak memberikan petunjuk pelaksanaan percobaan terinci, dengan kata lain peserta didik harus lebih banyak berpikir sendiri, bagaimana akan merangkai rangkaian, apa yang harus diamati, diukur, dan dianalisis serta disimpulkan. Dengan percobaan bebas menantang peserta didik untuk merencanakan percobaan sendiri tanpa banyak dipengaruhi oleh arahan guru dan dapat membangun kreativitas peserta didik.

Prosedur Pelaksanaan Metode Eksperimen
Menurut Roestiyah (2012), beberapa prosedur yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan metode eksperimen adalah sebagai berikut:

  • Perlu dijelaskan kepada peserta didik tentang tujuan eksperimen, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen.
  • Memberi penjelasan kepada peserta didik tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat.
  • Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan peserta didik. Bila perlu dengan memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.
  • Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian peserta didik, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.

Langkah-langkah Metode Eksperimen
Setelah prosedur pelaksanaan metode eksperimen sudah dilakukan, selanjutnya adalah pelaksanaan metode eksperimen melalui tahapan atau langkah-langkah sebagai berikut (Hamdayana, 2016):

  • Percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam.
  • Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
  • Pengamatan merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa yang terjadi saat eksperimen berlangsung.
  • Hipotesis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya.
  • Verifikasi, kegiatan untuk membuktikan dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan
  • merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan dan selanjutnya dapat melaporkan hasilnya.
  • Aplikasi konsep, merupakan kegiatan memberikan contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan teori dan percobaan yang sudah dipelajari.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen
Setiap metode pembelajaran biasanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu juga dengan metode eksperimen. Menurut Hamdayana (2016), kelebihan dan kekurangan metode eksperimen adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan metode eksperimen
Kelebihan atau keunggulan metode eksperimen adalah sebagai berikut:

  • Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
  • Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuan.
  • Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaannya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
    b. Kekurangan Metode Eksperimen
    Kekurangan atau kelemahan metode eksperimen adalah sebagai berikut:
  • Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen.
  • Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
  • Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dengan teknologi.

Inovasi Pendidikan di Daerah Terpencil

Pendidikan di pelosok Indonesia masih menjadi sorotan tersendiri. Pasalnya ketika daerah lain mengalami pertumbuhan pendidikan yang pesat, daerah pelosok banyak yang masih tertinggal. Padahal pada dasarnya semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak.

Jika merujuk pada agama Islam, tujuan pendidikan adalah untuk membimbing generasi hingga memiliki kepribadian islami. Dengan demikian diperlukan berbagai fasilitas untuk merangsang fungsi akal.

Akal memang memiliki peran utama, namun fasilitas penunjang tetap diperlukan. Saat akal sudah mempunyai pola pikir, maka akan menghasilkan perilaku. Dari perilaku menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi karakter yang membentuk sebuah kepribadian.

Berbagai daerah pelosok di Indonesia memiliki sumber daya manusia yang kompeten sebagai aset bangsa. Tetapi, fasilitas yang tersedia masih minim dan kekurangan. Hal inilah yang membuat sumber daya tersebut tidak akan terasah dengan maksimal.

Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban sebuah bangsa. Menurut KBBI, pendidikan berasal dari satu kata kerja yaitu “mendidik” yang berarti memelihara dan mengajarkan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan sering terjadi dibawah bimbingan orang lain maupun secara otodidak atau belajar sendiri. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan.

Sampai saat ini, pemerataan pendidikan di Indonesia masih belum juga berhasil. Terutama di beberapa wilayah khusus seperti yang termasuk dalam kategori daerah terpencil. Bahkan, kesenjangan hasil pendidikan daerah tersebut begitu jauh. Sehingga mutu pendidikan sangat penting ditingkatkan, khususnya di daerah terpencil. Meningkatkan mutu pendidikan bukan hal yang mudah dilakukan. Apalagi mengingat bahwa ada banyak aspek yang harus menjadi pertimbangan khusus.

Pendidikan di Indonesia sejauh ini terus berusaha ditingkatkan. Hanya saja ada beberapa daerah yang peningkatannya kurang significant. Bahkan, untuk menyamakan mutu pendidikan dengan kota terdekat saja masih sangat sulit. Apalagi untuk daerah-daerah yang terpencil dan minim sumber daya manusia.

Bukan rahasia lagi jika Indonesia mempunyai banyak wilayah yang masih tergolong daerah terpencil. Di berbagai daerah tersebut pendidikan tidak bisa dioperasikan secara maksimal. Mulai dari tenaga pengajar, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan, media pembelajaran, dan transportasi siswa pergi sekolah serta sarana prasarana lainnya.

Ternyata banyak sistem pendidikan di daerah tersebut yang belum terjangkau oleh pemerintah. Seolah-olah pemerintah hanya fokus ke pendidikan yang berada di kota-kota besar Indonesia. Jika di lihat dari media online atau televisi banyak yang memberitakan mengenai kondisi pendidikan yang tak layak di sana. Namun, pemerintah  tetap berupaya meningkatkan mutu pendidikan termasuk daerah terpencil sebaik mungkin.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan di daerah terpencil. Sehingga sulit terjangkau oleh pemerintah, diantaranya:

Akses Perjalanan yang Sulit. Akses yang sulit merupakan salah satu kendala dari berbagai problem di daerah terkecil, termasuk problem dalam mengakses pendidikan. Tanpa adanya akses yang mudah maka pemerintah, kepala sekolah, guru, maupun pihak lain yang ingin meningkatkan mutu pendidikan di daerah tersebut tentu akan mengalami kesulitan. Bahkan siswa juga merasakan kesulitan dalam menjangkau sekolah sebab akses yang kurang memadai.
Kurangnya Tenaga Pengajar. Jumlah tenaga pengajar tentunya sangat minim di daerah terpencil. Sehingga akan menyulitkan setiap pendidik dalam mengajar dan menjalankan tugas lainnya. Selain itu, untuk mencari guru yang berkualitas dan siap di tempatkan dimana saja tidaklah mudah. Apalagi jika di tempatkan di daerah terpencil yang sarana prasarananya kurang memadai dan akses perjalanan yang sulit. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa pengabdian tinggi untuk melangkah ke arah tersebut.
Kurangnya Kesadaran bagi Masyarakat tentang Pendidikan. Di daerah terpencil kesadaran untuk melanjutkan pendidikan memang sangat kurang. Mereka lebih memilih bekerja daripada melanjutkan pendidikan. Faktor yang disebabkan yaitu kurangnya kesadaran individu, faktor ekonomi, dan faktor sosial budaya. Faktor sosial budaya disini berkaitan dengan kultur masyarakat seperti pandangan, adat istiadat, dan kebiasaan.
Kurangnya Dukungan Masyarakat. Dukungan dari masyarakat terhadap kegiatan belajar mengajar sangat dibutuhkan. Jika masyarakat bisa percaya pada proses pembelajaran yang berjalan  maka akan lebih mudah bagi pendidik. Dukungan masyarakat yang dibutuhkan diantaranya dukungan moral terhadap para pengajar (BayuAsyari, kompasiana, 2021).
Untuk mencapai keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah terpencil, maka dilakukan berbagai upaya dengan sungguh-sungguh mencari solusi dari permasalahan yang ada. Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi lebih penting terutama di daerah terpencil. Agar dapat menjawab tantangan globalisasi dan kemajuan IPTEK. Usaha ini dapat dilakukan oleh masyarakat, guru, maupun pemerintah serta pihak lainnya.

Dukungan Masyarakat yang dibutuhkan yaitu dukungan moral terhadap pengajar. Sebelum itu, mereka harus bisa menumbuhkan kesadaran dalam diri akan pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, bangsa dan Negara.

Selain itu, guru diharapkan bisa memberikan peran lebih besar lagi. Karena, peran pendidik tidak bisa digantikan oleh siapapun dan apapun kondisinya. Apalagi menjadi pendidik di daerah terpencil yang masih minim. Jadi untuk melakukan peran itu secara efektif maka diperlukan peningkatan langkah dan usaha yang jelas serta tepat. Beberapa usaha peningkatan kualitas pendidikan yaitu tantangan terbesar yang harus segera dilakukan pemerintah.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah pendidikan di daerah terpencil antara lain: Pertama, menyediakan bantuan anggaran dalam pendidikan seperti BOS, bantuan operasional sekolah, bantuan bidik misi, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan lainnya. Kedua, meningkatkan kualitas dan mutu tenaga pengajar, seperti PPG atau pendidikan profesi yang melatih kemampuan guru selama kurang lebih setahun.

Ketiga, melakukan revisi dan memperbaiki kurikulum yang kurang berdampak pada kemajuan pendidikan di daerah terpencil. Keempat, mengirimkan tenaga pengajar  untuk membantu ketertinggalan pendidikan di daerah tersebut, contohnya saja program Indonesia mengajar dan SM3T. Kelima, memperbaiki akses transportasi agar perjalanan yang ditembuh lebih mudah dan tidak lagi berbahaya serta membangun sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan kenyamanan proses belajar. (Blogrez, 2017).

Selain hal-hal diatas, mungkin masih banyak lagi usaha-usaha pemerintah yang tengah di gerakan. Dengan demikian, pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah terpencil. Tetapi hal yang perlu diperhatikan ialah pemerintah perlu mengembangkan atau meningkatkan program yang ada.

Potret Pendidikan di Pelosok Indonesia
Indonesia adalah negara kaya raya. Selain memiliki sumber daya alam yang melimpah, sumber daya manusianya lebih dari cukup. Dengan demikian saat manusianya ditempa dengan pendidikan yang baik, tentu sumber daya alam bisa dikelola dengan baik pula.

Sayangnya aset terbesar bangsa itu hingga kini masih banyak yang belum tersentuh. Pendidikan yang didapatkan terkesan minimalis bahkan kekurangan.

Untuk memaksimalkan pendidikan di daerah tersebut tidaklah harus menunggu pemerintah. Justru dengan kepedulian pada sesama, siapapun dapat mengulurkan tangan.

Daerah Indonesia yang pendidikannya masih tertinggal rata-rata adalah daerah terluar. Selain banyak ditemukan di daerah timur Indonesia, daerah luar yang lain juga bernasib sama. Potret pendidikan pelosok negeri pernah menjadi bahasan tersendiri oleh Kominfo.

Contoh daerah yang masih tertinggal pendidikannya adalah daerah Aceh. Di daerah seperti Pulau Nasi, Rinon, Lapeng, Ulee Paya bisa dikatakan sulit menjangkau sekolah. Meskipun sekolah dari SD hingga SMP sudah ada di Aceh Besar namun jenjang SMA masih sangat sulit.

Tempat pendidikan yang ada pun masih sangat sederhana. Para murid belajar dengan fasilitas seadanya. Bahkan para guru enggan untuk menetap di daerah mereka mengajar karena minimnya fasilitas.

Hingga saat ini daerah pelosok masih sulit mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat. Sebagai sesama putra bangsa, fenomena semacam ini selayaknya mengetuk hati. Perhatian pada sesama putra bangsa akan menumbuhkan harapan yang berarti.

Sebab Minimnya Pendidikan di Pelosok Indonesia
Daerah pelosok sulit mengembangkan pendidikan tentu disebabkan banyak faktor. Berikut adalah beberapa faktor penyebabnya:

1. Akses
Masalah akses menjadi sebab utama sebuah daerah berkembang. Tidak hanya urusan pendidikan saja, namun juga pada sektor yang lain. Ketika sebuah daerah memiliki akses yang mudah, kebutuhan untuk membangun mudah untuk tersalurkanDaerah Indonesia yang pendidikannya masih tertinggal rata-rata adalah daerah terluar. Selain banyak ditemukan di daerah timur Indonesia, daerah luar yang lain juga bernasib sama. Potret pendidikan pelosok negeri pernah menjadi bahasan tersendiri oleh Kominfo.

Contoh daerah yang masih tertinggal pendidikannya adalah daerah Aceh. Di daerah seperti Pulau Nasi, Rinon, Lapeng, Ulee Paya bisa dikatakan sulit menjangkau sekolah. Meskipun sekolah dari SD hingga SMP sudah ada di Aceh Besar namun jenjang SMA masih sangat sulit.

Tempat pendidikan yang ada pun masih sangat sederhana. Para murid belajar dengan fasilitas seadanya. Bahkan para guru enggan untuk menetap di daerah mereka mengajar karena minimnya fasilitas.

Hingga saat ini daerah pelosok masih sulit mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat. Sebagai sesama putra bangsa, fenomena semacam ini selayaknya mengetuk hati. Perhatian pada sesama putra bangsa akan menumbuhkan harapan yang berarti.

Sebab Minimnya Pendidikan di Pelosok Indonesia
Daerah pelosok sulit mengembangkan pendidikan tentu disebabkan banyak faktor. Berikut adalah beberapa faktor penyebabnya:

2. Minim Guru
Kondisi pendidikan di daerah terpencil tidak mengalami perkembangan diantaranya karena minim guru. Guru adalah sosok yang memiliki peran penting. Guru yang memiliki inisiatif, selain berupaya mengangkat kualitas muridnya juga peduli pada lingkungannya.

Jika guru yang dimiliki jumlahnya terbatas, tentu fungsi tersebut sulit tercapai. Terlebih nasib para guru pun tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Selain beban tugas yang terlampau besar, kesejahteraan mereka pun bisa dikatakan belum maksimal.

3. Fasilitas Tak Layak
Fasilitas cukup berpengaruh dalam dunia pendidikan. Meskipun bukanlah hal utama, dengan fasilitas memadai akan memberikan dorongan semangat pada peserta didik. Dengan semangat tersebut pendidikan yang diselenggarakan semakin mudah menghasilkan SDM yang baik.

Nah, salah satu masalah pendidikan daerah pelosok Indonesia adalah banyaknya sekolah yang belum memiliki fasilitas memadai. Misalnya saja, kurangnya kelas, keadaan gedung dan kelas yang mengkhawatirkan dan lain-lain. Saat pendidikan di kota sudah memiliki laboratorium, masih ada pelajar di pelosok yang belajar beralaskan tanah.

4. Tingkat Ekonomi Rendah
Ekonomi menjadi sebab tersendiri yang berpengaruh pada pendidikan. Bukan tidak memiliki minat untuk belajar, namun keadaan ekonomi seringkali menjadi penghalang. Daripada menghabiskan waktu untuk belajar yang dinilai lama menghasilkan uang, banyak SDM yang memilih bekerja. Padahal usia mereka masih produktif untuk belajar.

Banyak diantaranya yang tidak bisa membayar biaya pendidikan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja masih kesulitan. Jika sudah seperti ini, pendidikan sudah tak begitu penting bagi mereka.

5. Pola Pikir
Kebiasaan hidup yang dijalani bersama masyarakat menumbuhkan pola pikir tersendiri. Jika interaksi yang terjadi sesama orang yang tidak berpendidikan, tentu pentingnya pendidikan menjadi kabur.

Fenomena seperti ini bukanlah kesalahan. Jika ada keseriusan, maka pola pikir demikian bisa dirubah. Tentu dengan mengirimkan orang yang istiqomah mengajak kepada perubahan menuju hidup lebih baik.

Peduli Pendidikan di Daerah Pelosok Bersama BMH
Kurangnya fasilitas pendidikan di daerah terpencil adalah hal yang harus menjadi perhatian bersama. Pasalnya, pendidikan adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan masyarakat demi membangun masyarakat yang cerdas.

Baitul Maal Hidayatullah (BMH) tentu senantiasa memberikan perhatikan terkait masalah ini. Selain mengirim da’i untuk melakukan perbaikan, BMH juga konsentrasi untuk memperbaiki kekurangan fasilitas tersebut. Harapannya supaya aset bangsa bisa mendapatkan pendidikan yang layak

Sarana pendidikan di daerah tersebut masih minim dan jauh dari kata layak. Dari survey yang dilakukan ke daerah tersebut, generasi bangsa yang butuh pendidikan jumlahnya tidaklah sedikit. Ketika ada yang memberikan sarana pendidikan, akhirnya akan menjadi pahala jariyah.

Jika Anda bersedia turut andil dalam mengulurkan kepedulian, saat ini BMH memiliki layanan donasi online yang akan memudahkan Anda menyalurkan bantuan. Tidak hanya itu, Anda juga bisa mengakses agenda kegiatan kami untuk memberikan gambaran bagaimana kondisi pendidikan di daerah pelosok tersebut.

Mengenal Sandwich Generation, Pengertian dan Penyebab

Beberapa waktu yang lalu, pembahasan mengenai generasi sandwich atau apa itu sandwich generation ramai dibicarakan oleh publik.

Saat seseorang adalah sandwich generation, maka orang itu harus bekerja tidak hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk memenuhi kebutuhan orang banyak.
Dikutip dari laman psychology.binus.ac.id, awalnya ungkapan sandwich generation digunakan untuk menggambarkan wanita yang berusia 30 hingga 40 tahun dan situasinya seperti terjepit di antara pasangan, anak-anak, orang tua dan majikan.

Apa Itu Sandwich Generation?

Berikut adalah mengenai pengertian dan apa itu sandwich generation yang saat ini menghadapi berbagai tantangan yang semakin berat.
Pengertian Sandwich Generation
Sandwich generation adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelompok individu yang berada di tengah-tengah dua generasi, yaitu merawat anak-anak mereka yang masih muda serta orang tua mereka yang sudah lanjut usia secara bersamaan.
Istilah ini mencerminkan posisi mereka yang terjepit di antara dua tanggung jawab besar, seperti selembar daging di antara dua lapis roti dalam sebuah sandwich.

Kondisi ini umumnya dialami oleh individu yang berusia 30 hingga 50 tahun, meskipun bisa juga terjadi pada usia lainnya tergantung pada keadaan keluarga masing-masing.

Faktor Penyebab Munculnya Sandwich Generation

Peningkatan Usia Harapan Hidup: Dengan meningkatnya usia harapan hidup, orang tua hidup lebih lama dan mungkin memerlukan perawatan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Keterlambatan Memiliki Anak: Banyak orang yang menunda memiliki anak hingga usia yang lebih tua karena alasan karier atau pendidikan, yang menyebabkan mereka masih merawat anak-anak di saat orang tua mereka sudah lanjut usia.

Krisis Ekonomi: Keadaan ekonomi yang tidak stabil dapat membuat generasi muda bergantung lebih lama pada orang tua mereka, sementara generasi yang lebih tua mungkin juga memerlukan dukungan finansial.

 

Dampak Sandwich Generation

Penguatan Ikatan Keluarga: Situasi ini bisa mempererat hubungan keluarga karena adanya kerja sama dalam merawat dua generasi yang berbeda.

Pembelajaran dan Pengalaman: Individu dalam sandwich generation dapat memperoleh pengalaman berharga dalam manajemen waktu dan stres serta keterampilan perawatan.

  • Dampak Negatif
    Stres dan Kesehatan Mental: Beban ganda merawat anak dan orang tua bisa menyebabkan stres yang signifikan, kelelahan, dan bahkan depresi.

Masalah Keuangan: Biaya yang diperlukan untuk merawat kedua generasi bisa sangat tinggi, menyebabkan tekanan finansial.

Kehilangan Waktu Pribadi: Individu sering kali kehilangan waktu untuk diri sendiri, yang dapat berdampak pada kualitas hidup dan kesejahteraan pribadi.

Dampak Karier Kesulitan dalam menyeimbangkan antara tanggung jawab keluarga dan pekerjaan dapat menghambat perkembangan karier atau menyebabkan kehilangan pekerjaan.

Dampak Mendalam pada Kehidupan Pribadi

  • Dampak Psikologis Beban tanggung jawab yang berat seringkali menyebabkan stres yang berkepanjangan dan masalah kesehatan mental. Individu dalam sandwich generation mungkin merasa terbebani dengan tanggung jawab yang tidak ada habisnya, menyebabkan kelelahan emosional dan fisik. Gejala umum yang muncul termasuk kecemasan, depresi, insomnia, dan kelelahan kronis. Mereka mungkin juga merasa terisolasi karena kurangnya waktu untuk bersosialisasi atau melakukan aktivitas yang mereka nikmati.
  • Dampak Finansial

Secara finansial, sandwich generation menghadapi tantangan besar. Biaya perawatan anak, pendidikan, dan kebutuhan sehari-hari dapat sangat besar, sementara pada saat yang sama harus menanggung biaya perawatan orang tua, termasuk biaya medis dan tempat tinggal. Tidak jarang individu dalam kelompok ini harus menggunakan tabungan mereka atau bahkan berhutang untuk memenuhi kebutuhan kedua generasi. Hal ini dapat merusak keamanan finansial jangka panjang dan mempengaruhi kemampuan mereka untuk menabung untuk pensiun mereka sendiri.

  • Dampak pada Karier dan Produktivitas
    Karier juga sering kali terdampak oleh tanggung jawab ganda ini. Waktu dan energi yang dibutuhkan untuk merawat keluarga dapat mengurangi produktivitas di tempat kerja, dan seringkali memaksa individu untuk mengurangi jam kerja atau bahkan berhenti bekerja. Hal ini tidak hanya mempengaruhi pendapatan mereka saat ini tetapi juga prospek karier jangka panjang dan peluang untuk kemajuan. Stigma dan kurangnya dukungan dari atasan atau rekan kerja juga dapat menambah tekanan.

Strategi dan Dukungan untuk Mengatasi Tantangan Sandwich Generation
Strategi untuk Mengatasi Tantangan Sandwich Generation

  • Mencari Dukungan: Meminta bantuan dari anggota keluarga lain atau teman, dan mempertimbangkan penggunaan layanan perawatan profesional.
  • Manajemen Waktu: Pada apa itu sandwich generation, strategi mengatur jadwal dengan baik untuk memastikan bahwa waktu untuk diri sendiri tetap ada juga penting
  • Perencanaan Keuangan: Membuat perencanaan keuangan yang matang untuk mengantisipasi biaya perawatan dan kebutuhan mendesak.
  • Menggunakan Teknologi: Memanfaatkan teknologi untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi perawatan, seperti aplikasi pengingat obat atau layanan telemedicine.

Dukungan untuk Mengatasi Tantangan Sandwich Generation

  • Dukungan Keluarga dan Komunitas Mendapatkan dukungan dari keluarga dan komunitas dapat sangat membantu dalam mengurangi beban sandwich generation. Ini bisa berupa dukungan emosional, bantuan fisik, atau bantuan finansial. Misalnya, anggota keluarga yang lain dapat berbagi tugas merawat, atau komunitas dapat menawarkan program dukungan seperti daycare untuk orang tua lanjut usia atau anak-anak. Beberapa organisasi nirlaba juga menawarkan bantuan untuk keluarga yang berada dalam situasi ini.
  • Manajemen Waktu dan Stres Mengembangkan keterampilan manajemen waktu yang efektif sangat penting bagi mereka yang berada dalam sandwich generation. Prioritas yang jelas dan penggunaan alat manajemen waktu seperti kalender dan aplikasi pengingat dapat membantu mengatur jadwal yang sibuk. Selain itu, penting untuk mengenali dan mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, olahraga, atau hobi yang menyenangkan. Menjaga kesehatan mental dan fisik adalah kunci untuk mampu menangani tanggung jawab yang berat.
  •  Perencanaan Keuangan yang Cermat Perencanaan keuangan yang cermat dan strategis dapat membantu mengurangi tekanan finansial. Ini termasuk membuat anggaran yang realistis, menabung untuk keadaan darurat, dan merencanakan pensiun dengan baik. Konsultasi dengan penasihat keuangan profesional dapat memberikan panduan yang berharga dalam mengelola aset dan merencanakan masa depan finansial. Selain itu, mencari tahu tentang asuransi kesehatan dan jaminan sosial yang tersedia untuk orang tua dapat membantu mengurangi biaya medis.
  • Memanfaatkan Teknologi Teknologi dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi sandwich generation. Aplikasi pengingat obat, layanan telemedicine, dan platform komunikasi online dapat membantu mempermudah koordinasi perawatan dan komunikasi dengan tenaga medis. Teknologi juga memungkinkan bekerja dari rumah, yang bisa membantu menyeimbangkan antara pekerjaan dan tanggung jawab keluarga. Selain itu, berbagai alat manajemen keuangan online dapat membantu dalam merencanakan dan mengelola anggaran rumah tangga.
  • Pendidikan dan Kesadaran Meningkatkan kesadaran tentang tantangan yang dihadapi oleh sandwich generation dan menyediakan pendidikan tentang cara menghadapinya dapat membuat perbedaan besar. Program pelatihan dan workshop tentang manajemen stres, perencanaan keuangan, dan keterampilan perawatan dapat memberikan dukungan praktis. Selain itu, kampanye kesadaran publik dapat membantu mengurangi stigma dan mendorong dukungan dari masyarakat luas.

Perkembangan dan Dinamika Sandwich Generation
Sandwich generation bukanlah konsep baru, tetapi telah menjadi lebih menonjol dalam beberapa dekade terakhir seiring dengan perubahan demografis dan sosial yang signifikan di banyak negara.
Faktor-faktor seperti peningkatan harapan hidup, perubahan struktur keluarga, dan dinamika ekonomi telah berkontribusi terhadap semakin banyaknya individu yang menemukan diri mereka dalam peran ini.

  • Peningkatan Usia Harapan Hidup Dalam banyak masyarakat, peningkatan usia harapan hidup berarti bahwa orang tua kini hidup lebih lama daripada generasi sebelumnya. Kemajuan dalam bidang medis, peningkatan akses terhadap perawatan kesehatan, dan gaya hidup yang lebih sehat telah memungkinkan banyak orang untuk hidup hingga usia lanjut. Meskipun ini adalah perkembangan positif, hal ini juga berarti bahwa orang tua mungkin membutuhkan dukungan dan perawatan lebih lama. Dan seringkali pada saat anak-anak mereka sendiri masih dalam masa produktif dan merawat keluarga mereka sendiri.
  • Perubahan Struktur Keluarga Perubahan dalam struktur keluarga juga memainkan peran penting dalam munculnya sandwich generation. Tren seperti menunda pernikahan dan memiliki anak pada usia yang lebih tua telah menciptakan situasi di mana orang dewasa berusia 30-40 tahun sering kali masih merawat anak-anak kecil sementara juga mulai menghadapi kebutuhan perawatan orang tua yang menua. Selain itu, tingkat perceraian yang tinggi dan peningkatan jumlah keluarga dengan orang tua tunggal dapat menambah tekanan pada individu yang sudah berjuang dengan tanggung jawab ganda.
  • Dinamika Ekonomi Keadaan ekonomi global dan lokal juga mempengaruhi dinamika sandwich generation. Krisis ekonomi, resesi, dan ketidakstabilan pasar kerja dapat memperburuk situasi ini. Biaya hidup yang tinggi, termasuk biaya perawatan kesehatan dan pendidikan, dapat membuat tekanan finansial menjadi lebih berat bagi mereka yang berada dalam posisi ini. Selain itu, banyak orang tua yang mungkin tidak memiliki tabungan yang cukup untuk pensiun, sehingga memerlukan dukungan finansial dari anak-anak mereka.

Sandwich generation merupakan fenomena yang semakin umum di era modern ini, dengan banyak individu harus menghadapi tanggung jawab ganda dalam merawat anak-anak dan orang tua mereka.
Di dalam apa itu sandwich generation, meskipun membawa beberapa dampak positif, tantangan yang dihadapi bisa sangat berat dan membutuhkan strategi khusus untuk mengatasinya. (Mey)